Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh kembali meneguhkan perannya sebagai pusat pengembangan ilmu seni dan budaya dengan menyelenggarakan Konferensi Internasional ke-2 tentang Peradaban Aceh (2nd International Conference on Aceh Civilization/ICoAC) 2025. Konferensi ini akan berlangsung pada Rabu, 8 Oktober 2025, mengusung tema besar “Dinamika Seni dan Budaya di Era Disrupsi”.
Kegiatan ilmiah bergengsi ini menjadi ruang pertemuan akademisi, peneliti, seniman, serta praktisi dari berbagai negara untuk mendiskusikan perubahan, tantangan, dan peluang seni budaya dalam menghadapi arus globalisasi dan perkembangan teknologi.
Sejumlah pembicara utama dari perguruan tinggi internasional akan hadir memberikan pandangan, antara lain:
-
Prof. Madya Dr. Raja Iskandar bin Raja Halid (University of Malaysia Kelantan, Malaysia)
-
Dr. Imran bin Tajudeen (National University of Singapore, Singapore)
-
Dr. Abdufaya Panaemalae (Walailak University, Thailand)
Selain itu, ICoAC 2025 juga akan menampilkan para akademisi lain yang berkompeten di bidang seni, budaya, dan peradaban.
Membawa Isu Seni dan Budaya ke Ranah Global
Konferensi ini mengangkat berbagai sub tema strategis, di antaranya: transformasi digital dalam seni dan budaya, keberlanjutan pariwisata berbasis budaya, identitas dan representasi di era media baru, hingga kolaborasi lintas disiplin antara seni, sains, dan teknologi. Semua topik ini dirancang untuk memperkuat pemahaman tentang bagaimana seni dan budaya dapat beradaptasi sekaligus memberi kontribusi di tengah era disrupsi.
Kesempatan Bagi Akademisi dan Mahasiswa
Pendaftaran peserta dan pengiriman naskah dibuka sejak 1–25 September 2025. Abstrak yang diterima akan diumumkan pada 26 September 2025, sementara pengumpulan full paper dijadwalkan hingga 31 Oktober 2025. Proses review berlangsung selama November, dan prosiding akan dipublikasikan pada Desember 2025.
Akses Informasi
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran, pengiriman naskah, dan rangkaian kegiatan, dapat diakses melalui tautan berikut: https://linktr.ee/ICoAC.
Dengan menghadirkan ICoAC 2025, ISBI Aceh berharap dapat memperkuat posisi Aceh sebagai pusat kajian seni dan budaya yang tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga diakui dalam percaturan global.